Apa Itu Topologi Jaringan?
Sebelum kita membahas mengenai macam-macam jenis dari topologi jaringan ini, alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian dari topologi jaringan.
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.
Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, namun kita tak menyadarinya.
Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
Yang pertama adalah Physical, yang mana merupakan sebuah gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus.
Kemudian yang kedua adalah Logical. Logical disini memiliki pengertian yaitu merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya.
Macam – Macam Topologi Jaringan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwasannya ada banyak macam topologi jaringan yang ada yang mana dari banyaknya topologi jaringan yang ada juga memiliki kelebihan dan kekurangan serta karakteristiknya masing-masing. Masing-masing topologi jaringan yang ada tentunya memiliki struktur yang berbeda satu sama lainnya.
Jenis topologi yang akan dijelaskan pada artikel ini adalah topologi BUS, Ring, Star, Mesh dan juga topologi Ring. Berikut ini adalah macam-macam topologi jaringan yang ada beserta dengan penjelasannya masing-masing.
1. Topologi BUS
Untuk jenis topologi jaringan yang pertama adalah Topologi BUS. Topologi jaringan bus merupakan jenis topologi jaringan yang mana menggunakan kabel tunggal untuk menghubungkan semua komputer baik server maupun client. Topologi ini bisa dibilang sangat sederhana, akan tetapi jarang digunakan pada saat sekarang ini karena sering terjadi eror jika lalu lintas data yang ada sangat padat.
Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kabel harus di akhiri dengan satu terminator.
Penggunaan topologi bus pada jaringan komputer digunakan untuk memudahkan koneksi antara client dengan server yang ada dalam satu jaringan supaya lebih mudah saat berbagi data. Terutama jika hanya terdapat satu server yang di tugaskan untuk memberikan pelayanan pada client yang jumlahnya tidak banyak, maka topologi bus dapat digunakan sebagai salah satu pilihan.
Pada topologi Bus semua komputer yang ada akan dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kabel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kabel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector).
Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.
Topologi bus bisa dikatakan merupakan salah satu jenis topologi yang cukup sederhana jika dibandingkan dengan jenis topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan yang berbasis fiber optic, yang mana kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node. Topologi bus merupakan salah satu jenis topologi yang sering digunakan pada jaringan berskala kecil.
Terdapat dua jenis topologi bus, yang pertama ialah Linear Bus. Pada topologi jaringan berjenis Linear Bus seluruh perangkat dalam jaringan tersebut terhubung pada satu kabel tunggal dengan dua titik akhir pada masing-masing ujung kabel. Kemudian jenis topologi bus yang kedua ialah Distributed Bus, yang membedakan topologi jenis ini dengan jenis topologi yang pertama ialah terdapat cabang yang dibentuk pada kabel utama, dan setiap cabang tersebut memiliki titik akhir tersendiri. Singkatnya distributed bus ini adalah gabungan dari beberapa linear bus.
Untuk yang membutuhkan topologi jaringan berskala kecil, topologi bus bisa menjadi salah satu solusinya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Sebenarnya tidak ada batasan yang diberikan dalam hal jumlah perangkat yang terhubung pada topologi bus, namun dengan semakin banyaknya perangkat terhubung maka resiko kecepatan data yang lambat dan masalah yang mungkin terjadi pada perangkat semakin besar.
Karakteristik Topologi BUS
Topologi bus memiliki karakteristik tersendiri yaitu menggunakan sebuah kabel tunggal yang terbentang disepanjang jaringan, kabel inilah yang kemudian menjadi backbone pada jaringan tersebut. Jenis kabel yang biasa digunakan pada topologi bus adalah coaxial, seluruh perangkat jaringan terhubung dengan kabel ini dengan menggunakan konektor T. Konektor ini berperan untuk membagi jalur agar memungkinkan untuk perangkat dapat terhubung pada kabel utama (backbone).
Karakteristik lainnya yang juga dimiliki oleh topologi bus adalah adanya terminator di tiap ujung dari kabel jaringan. Terminator ini berfungsi untuk menyerap singal dan mencegahnya agar tidak terpantul kembali, sebab apabila terjadi hal tersebut akan menyebabkan terjadinya tabrakan sinyal.
Bagaimana Cara Kerja Dari Topologi BUS?
Pada jaringan topologi bus, seluruh perangkat jaringan yang terhubung pada kabel utama yang sama dapat saling mengirim atau menerima paket data, namun untuk melakukan pengiriman data, kabel utama harus dalam keadaan bebas, dalam artian tidak ada perangkat lain yang sedang melakukan pertukaran data. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya tabrakan data pada kabel utama, seluruh proses tersebut diatur dengan menggunakan sebuah protokol yang disebut Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD).
Untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain, komputer pengirim akan membroadcast sebuah sinyal dan sinyal tersebut akan menyebar disepanjang kabel jaringan, kemudian memeriksa tiap-tiap perangkat pada jaringan tersebut. Apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang sama dengan yang dituju maka perangkat tersebut menerimanya, namun apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang tidak sama maka komputer tersebut akan membuang sinyal tersebut.
Untuk menghindari terjadinya tabrakan sinyal sebuah terminator di tempatkan pada masing-masing ujung kabel jaringan, hal tersebut bertujuan untuk mencegah sinyal pada kabel utama tidak terpantul kembali.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi BUS
Topologi bus ini memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan dalam penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh topologi bus, antara lain :
Kelebihan:
- Mudahnya menambahkan perangkat baru
Untuk menambahkan perangkat baru pada topologi bus terbilang cukup mudah, kita hanya perlu menyambungkan kabel menggunakan sebuah konektor dengan panjang secukupnya sehingga perangkat tersebut dapat terhubung ke jaringan utama.
- Biaya yang dibutuhkan lebih sedikit
Bila membandingkan biaya yang dibutuhkan antara topologi bus dengan topologi ring, star atau hybrid, maka topologi bus adalah yang paling murah untuk diimplementasikan. Hal tersebut disebabkan karena topologi bus hanya membutuhkan satu kabel yang bertindak sebagai kabel utama dimana komunikasi antar komputer berlangsung.
- Tidak membutuhkan hub atau switch
Disamping itu pada topologi bus juga tidak membutuhkan hub atau switch untuk dapat bekerja, sebab sifat linier dari jaringan tersebut memungkinkan data untuk mengalir bebas ke seluruh jaringan. Namun meski demikian topologi bus juga membutuhkan sebuah terminator yang harus dipasang ditiap ujung kabel utama untuk dapat berfungsi normal.
- Terminator kabel tidak membutuhkan daya
Kekurangan:
- Menambah perangkat akan memperlambat jaringan
Melihat dari cara topologi bus melakukan komunikasi dengan komputer lainnya, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak perangkat yang terhubung pada kabel utama maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pertukaran data.
Setiap komputer pada topologi bus yang terhubung dengan kabel utama mampu untuk melihat seluruh transmisi data yang sedang terjadi pada seluruh komputer lain. Hal inilah yang menjadi masalah untuk keamanan pada topologi bus, sebab semua orang dapat melihat apa yang orang lain sedang lakukan.
- Kerusakan pada kabel utama akan mempengaruhi seluruh jaringan
Dikarenakan kabel utama yang menjadi pusat dari lalu lintas data, maka apabila terdapat sebuah kesalahan kecil, maka akan berdampak pada seluruh jaringan. Dampak yang dihasilkan ini dapat berupa kerusakan pada seluruh jaringan atau memecah jaringan menjadi dua bagian.
2. Topologi Ring
Topologi ring atau biasa disebut topologi cincin adalah topologi yang berbentuk rangkaian titik yang masing – masing terhubung ke dua node lainnya sehingga membentuk rangkaian melingkar seperti cincin. Pada topologi ring setiap komputer dihubungkan oleh kabel tunggal yang melingkar melewati setiap komputer, jadi setiap komputer saling terhubung oleh kabel tersebut. Biasanya kabel yang digunakan pada topologi ring adalah kabel BNC yang tidak terdapat ujung sehingga tidak membutuhkan terminator.
Instalasi Topologi Ring relatif lebih sulit dibandingkan dengan bus. Selain itu, menambah atau mengurangi node pun relatif sukar. Setiap node memerlukan tepat dua node “tetangganya” agar komunikasi data dapat berjalan. Apabila kabel terputus atau ada node yang rusak maka jaringan akan lumpuh.
Untuk membentuk jaringan cincin, maka setiap sentral perlu dihubungkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga akan membentuk hubungan loop tertutup. Dalam sistem topologi jaringan ini, setiap sentral memang dirancang untuk bisa berinteraksi dengan sentral yang jaraknya berdekatan ataupun berjauhan. Sehingga topologi ring ini memang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan switching ke segala arah workstation.
Fungsi topologi ring sendiri sama dengan fungsi topologi komputer yang lainnya yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer agar dapat berkomunikasi dan saling bertukar data. Bentuk topologi yang seperti cincin ini dapat mengurangi terjadinya kepadatan lalu lintas data yang terjadi pada teknologi topologi bus.
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address yang dimaksud.
Beberapa orang sudah mencoba mengembangkan jaringan topologi ring menggunakan berbagai media, seperti kabel coaxial, kabel twisted pair, bahkan serat optik. Namun, saat ini kabel twisted pair telah menjadi standar. Beberapa implementasi topologi ring yang populer, diantaranya: IBM Token Ring, ATR, SONET, (Synchronous Optical Network), ProNet-10, dan FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
Topologi ini berbeda dengan topologi bus dimana untuk topologi ring ini sinyal akan terus mengalir berulang – ulang tanpa ada ujungnya, atau bisa disebut sinyal pada topologi ring ini adalah mengalir secara looping (berulang). Pada topologi ring ini digunakan alat yang disebut Token untuk membantu transmisi data, pengertian token sendiri adalah seri bit khusus yang berjalan di jaringan ring. Aliran data yang ada di topologi ini harus melewati setiap node yang membuat topologi jaringan ring ini kurang efisien jika dibandingkan dengan topologi star atau topologi bus.
Karakteristik Topologi Ring
- Topologi ring memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Menggunakan sebuah kabel backbone untuk trasmisi data.
- Kabel yang dipake berjenis twisted pair.
- Ujung-ujung kabel backbone akan dihubungkan dengan node pertama sehingga akan membentuk sebuah cincin atau lingkaran tertutup.
- Jika kabel terputus atau node rusak maka jaringan akan lumpuh.
- Pengiriman data menggunakan metode token passing scheme dan dilakukan secara bergantian pada satu arah.
- Rumit dan relatif mahal jika diimplementasikan untuk jaringan kecil.
- Tidak ada pengiriman pesan ke alamat broadcast sehingga tidak terjadi suatu collision atau tabrakan data, jadi performa jaringan relatif stabil.
Bagaimana Cara Kerja Dari Topologi Ring?
Untuk cara kerja yang ada pada topologi ring adalah dimana pada setiap node berfungsi sebagai repeater (penguat sinyal) bagi node sebelum atau sesudahnya, jadi setiap perangkat akan saling bekerja sama untuk menerima sinyal dari sebelumnya kemudian meneruskan ke node selanjutnya. Pada proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu alat yang dinamakan dengan Token.
Token sendiri berisi data yang bersumber dari komputer sebelumnya, kemudian token akan mengalirkan data ke setiap node / titik. Jika data dibutuhkan pada node maka data akan diterima oleh node tersebut namun jika node tidak dibutuhkan oleh node maka data akan dialirkan ke node berikutnya. Data yang mengalir akan berjalan terus – menerus hingga mencapai tujuan akhir.
Kelebihan Dan Kekurangan Topologi Ring
Sama seperti topologi bus yang sudah dibahas sebelumnya, topologi ring juga mempunya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh topologi ring, antara lain :
Kelebihan:
- Mudah dalam perancangan serta mengimplementasikannya.
- Peforma topologi ring lebih baik jika dibandingkan dengan topologi bus, bahkan meskipun aliran data yang ada besar dan berat sekalipun.
- Mudah dalam melakukan konfigurasi serta installasi perangkat baru.
- Mudah untuk melakukan diagnosa, pengisolasian kesalahan, serta kerusakan yang ada di dalam jaringan dikarenakan konfigurasi yang ada menggunakan sistem point on point.
- Penggunaan kabel yang cukup hemat.
- Aliran data yang mengalir akan lebih cepat serta mampu menangani lalu lintas data yang tinggi sekalipun karena jenis topologi jaringan ini dapat melayani data yang berasal dari kanan atau kiri server.
- Tidak akan terjadi resiko tabrakan di saat pengiriman data dikarenakan dalam satu waktu hanya akan ada satu node yang bisa mengirimkan data.
Kekurangan:
- Jika terdapat kerusakan di satu node maka hal tersebut akan menganggu seluruh jaringan yang ada, untuk mengatasinya kita bisa menggunakan cincin ganda atau dual ring.
- Pengembangan jaringan dirasa kurang fleksibel, dikarenakan untuk memindahkan, menambahkan serta mengubah perangkat jaringan akan mempengaruhi seluruh jaringan.
- Komunikasi data akan sangat tergantung dari jumlah node yang ada di dalam jaringan.
- Cenderung sulit untuk dikonfigurasikan jika dibandingkan dengan topologi star.
- Membutuhkan penanganan serta pengolahan yang lebih khusus untuk bandles.
- Sinyal akan semakin melemah jika jarak yang ditempuh agar dapat mencapai tujuan jauh.
3. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang paling sering digunakan untuk merancang jaringan pada saat ini. Topologi ini mempunyai ciri, yaitu adanya switch atau hub yang menghubungkan ke setiap komputer baik server maupun client. Topologi jaringan star mempunyai ciri fisik yang paling mudah dikenali yaitu adanya switch atau hub sebagai kontrol terpusat dalam jaringan, selain itu Topologi star juga menggunakan kabel UTP dan konektor RJ 45 sebagai media transmisinya.
Topologi star mengacu pada jaringan dimana semua node yang terhubung secara individual untuk satu hub umum. Topologi jaringan dimana stasiun transmisi yang terhubung sedemikian rupa ke simpul pusat didesain menyerupai bentuk bintang. Pada dasarnya, desain topologi bintang sangat mirip dengan sebuah roda sepeda dengan jari-jari yang memancar dari pusat. Dalam tipe jaringan ini, pertukaran data hanya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui simpul pusat ke semua node lainnya yang terhubung.
Topologi star atau disebut juga sebagai star network merupakan salah satu topologi jaringan komputer yang paling sering digunakan. Bentuk konsep topologi star layaknya sebuah bintang dengan titik pusatnya ialah perangkat pusat dan terdapat lima buah perangkat komputer yakni host yang terhubung secara langsung ke titik pusat atau perangkat pusat tersebut sehingga menghasilkan bentuk seperti bintang. Hal ini tentu saja hanya sebatas sebuah gambaran konsep dari topologi star, dan jumlah host yang dapat terhubung juga tidak terbatas lima host saja.
Topologi jaringan star berfungsi untuk menghubungkan antar komputer satu dengan komputer lain dalam jaringan komputer baik komputer tersebut bertindak sebagai server maupun bertindak sebagai client. Selain untuk menghubungkan antar komputer dalam satu jaringan atau satu network topologi jaringan star juga dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat keras jaringan lain seperti router, modem, access point dan lain sebagainya
Yang dimaksud dengan topologi star ialah dimana seluruh komputer saling terhubung melalui sebuah perangkat pusat. Pada topologi star seluruh data yang terkirim dari suatu komputer ke komputer lain harus melalui perangkat pusat terlebih dahulu. Perangkat pusat tersebut berupa perangkat jaringan seperti hub, switch atau komputer. Fungsi utama dari perangkat pusat ini ialah mengelola dan mengendalikan semua fungsi pada jaringan, selain itu perangkat pusat juga dapat berfungsi sebagai repeater untuk aliran data tersebut.
Intinya, Pengertian Topologi Star atau sering disebut dengan topologi bintang adalah bentuk jaringan, atau tata letak jaringan dimana semua perangkat berputar di sekitar hub pusat. Semua komputer dalam topologi star terhubung ke perangkat sentral seperti hub, switch atau router. Komputer di jaringan yang biasanya dihubungkan dengan hub, router atau switch dengan 1.527 Twisted Pair (UTP) atau kabel shielded Twisted Pair (STP). Topologi jaringan model bintang ini seperti halnya kita menarik satu kabel dari setiap komputer menuju pada pusat kosentrasi seperti Switch. Switch menangani Switching traffic keluar ke node lainnya dalam satu jaringan.
Karakteristik Topologi Star
Topologi star memiliki karakteristik yaitu pada setiap komputer host memiliki kabelnya sendiri yang terhubung lansung pada perangkat pusat hub, switch, multipoint repeater, atau bahkan Multistation Access Unit (MAU) melalui sistem point-to-point. Topologi star ini biasanya diimplementasikan pada jaringan rumah atau dikantor, dan biasanya menggunakan kabel jenis Unshielded Twisted Pair (UTP), namun juga dapat dengan menggunakan jenis kabel fiber optik dan kabel coaxial.
Bagaimana Cara Kerja Dari Topologi Star?
- Hub yang telah tersambung dengan server penyedia paket data sudah harus siap untuk sebagai pusat dari jaringan komputer.
- Lalu, pasang kabel-kabel di dalam port pada hub atau switch yang dipakai sebagai sentral.
- Jika tiap kabel sudah terpasang, hubungkan kabel-kabel tersebut ke dalam komputer-komputer yang dijadikan sebagai client atau user.
- Dengan seperti itu, setiap user atau client akan mendapatkan data yang sama seperti apa yang dimiliki oleh server sebagai sentral dan juga sumber paket data. Jika memakai topologi star dalam pembuatan suatu jaringan komputer, maka harus membuat setiap komputer yang dipakai sebagai user dan membutuhkan tiap komputer dengna satu instalasi kabel. Oleh sebab itu jika mempunyai 50 unit komputer client atau user, maka membutuhkan 50 unit kabel supaya suatu jaringan topologi star bisa berjalan dengan baik dan optimal di setiap komputer user.
- Penggunaan topologi star bukan saja yang konvensional, tetapi telah ada istilah topologi star hybrid. Yang pada dasarnya topologi ini sama saja dengan topologi star umumnya. Tetapi yang membedakan adalah pemakaian kabelnya yang seringkali memakai beberapa tipe kabel di suatu jaringan komputernya.
- Pemakaian beberapa tipe kabel lebih menuju pada kualitas dari transfer data yang bisa dilaksanakan oleh server dan hub atau switch kepada user. Semakin bagus kualitas dan jenis kabel yang dipakai di topologi star, maka semakin bagus pula kualitas dari transfer sinyal dan paket data dalam jaringan komputer tersebut.
Kelebihan Dan Kekurangan Topologi Star
Sama seperti topologi-topologi jaringan yang sudah dijelaskan sebelumnya, topologi star juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh topologi star :
Kelebihan:
- Pemasangan dan pengelolaan dari jaringan berbetuk bintang ini sangat mudah dan sangat sederhana dari segi Fungsionalitas
- Sangat mudah untuk memecahkan masalah, karena semua jenis jaringan komputer selalu tergantung pada hub sentral artinya bahwa setiap masalah dalam pengoperasian jaringan dioperasi dapat ditelusuri ke hub pusat.
- Dalam topologi star, paket-paket data tidak mesti membuat jalan melalui berbagai node yang akan memastikan transfer data dengan cepat.
- Pada saat yang sama, faktanya bahwa paket data hanya melalui tiga titik berbeda untuk memastikan bahwa data sampai dengan aman.
- Sebagai node yang tidak terhubung satu sama lainnya, setiap masalah dalam satu node tidak mengganggu kinerja node lain dalam jaringan.
- Menambahkan atau menggantikan mesin baru yang lama sangat mudah dalam topologi jaringan ini, dan tidak mengganggu jaringan ke node lainnya.
Kekurangan:
- Masalah utama dalam topologi bintang adalah kenyataan sangat bergantung pada fungsi hub pusat.
- Ukuran dari jaringan ini bergantung pada berapa banyak koneksi dapat dibuat untuk hub.
- Jenis jaringan ini membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi linear bus, yang berarti pengeluaran akan relatif tinggi.
- Kinerja seluruh jaringan secara langsung tergantung pada kinerja hub. Jika server lambat, akan menyebabkan seluruh jaringan menjadi lambat.
- Jika salah satu simpul banyak memanfaatkan porsi pengolahan kemampuan yang signifikan dari hub pusat, akan mempengaruhi kinerja node lain.
Topologi Mesh adalah topologi yang menyerupai jaring jala yang digunakan pada desain jaringan LAN, Topologi jaringan mesh menggunakan salah satu dari dua pengaturan koneksi apakah menggunakan mesh penuh maupun mesh parsal. Meskipun topologi jaringan mesh ini dapat diandalkan, karena inter koneksi namun juga memiliki redundansi. Pada topologi mesh, setiap perangkat yang ada dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat lainnya dikarenakan perangkat akan saling terhubung yang dikenal dengan dedicated links. Komunikasi yang terjalin pada topologi mesh biasanya berjalan cepat dan dapat digunakan untuk membangun jaringan yang skalanya tidak terlalu besar.
Topologi mesh adalah jenis pengaturan tata letak jaringan komputer di mana masing-masing komputer dan perangkat di jaringan saling berhubungan satu sama lainnya secara langsung. Oleh sebab itu dalam topologi mesh tiap perangkat dapat secara langsung berkomunikasi dengan perangkat tujuan dan memungkinkan distribusi transmisi dapat dimaksimalkan. Meskipun salah satu dari sambungan transmisinya menurun. Hubungan antara perangkat dan node (komputer) dilakukan melalui loncatan (hop).
Beberapa perangkat dan node yang terhubung melalui sekali loncatan dan adapula yang terhubung dengan lebih dari satu kali loncatan menuju keperangkat lainnya. Pada topologi mesh sejati, setiap node terhubung ke setiap node dalam jaringan. Ketika data ditransmisikan di jaringan mesh maka jaringan secara otomatis dikonfigurasi untuk mengambil rute terpendek untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain ketika data ditransfer ke perangkat tujuan setidaknya melalui beberapa loncatan.
Jenis koneksi pada topologi jaringan mesh terdiri dari 2 jenis, kedua topologi mesh tersebut meliputi:
- Topologi Mesh Fully Connected
Topologi Mesh Fully Connected mempunyai ciri utama dimana setiap komputer dalam jaringan saling terhubung satu sama lain secara penuh. Sebagai contoh jika ada 5 komputer dalam jaringan tersebut maka satu komputer akan terhubung ke 4 komputer lainnya.
- Topologi mesh partial connected
Pada topologi mesh jenis ini memiliki ciri yaitu setiap komputer dalam jaringan tersebut tidak semua komputer akan terhubung dengan komputer lainnya sehingga ada beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain dan beberapa komputer tidak saling berhubungan.
Karakteristik Topologi Mesh
Topologi Mesh memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Perangkat yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan satu sama lainnya.
- Kabel yang digunakan dalam berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya di dalam jaringan cukup banyak.
- Pada setiap node, setidaknya ada 2 atau lebih dari port I/O.
- Konfigurasi dalam setiap node akan berbeda di dalam berkomunikasi.
Bagaimana Cara Kerja Dari Topologi Mesh?
Agar dapat terhubung dalam jaringan topologi mesh, setiap perangkat perlu dilengkapi dengan port input/output yang disimbolkan dengan istilah I (input) atau O (output). Cara kerja topologi mesh ini memang tergolong rumit dan membutuhkan banyak konektor karena masing-masing perangkat yang ingin terkoneksi harus memiliki kabel penghubung. Tiap perangkat akan memiliki sebuah mode, yang berfungsi untuk menerima transmisi data dan sekaligus mengirimkan data miliknya. Secara umum ada dua jenis tipe hubungan dalam topologi mesh ini, yaitu sebagai berikut.
Walaupun tipe sambungannya bisa berbeda, tapi secara umum cara kerja topologi meshnya tetap sama yakni dengan menghantarkan data melalui jalur hubungan yang ditargetkan. Dengan demikian privasi data terjaga karena tidak disebarkan ke jaringan-jaringan lain walaupun memiliki sambungan ke sana. Ketika terjadi gangguan di antara jalur yang terkoneksi, jaringan lain yang tidak terlibat masih baik-baik saja dan dapat digunakan sebagai alternatif distribusi data.
Kelebihan Dan Kekurangan Topologi Mesh
Topologi Mesh juga memiliki kelebihan dan kekurangan sama halnya seperti topologi jaringan yang lainnya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh topologi mesh, antara lain :
Kelebihan:
- Topologi mesh mempunyai hubungan dedicated link yang mana dapat menjamin jika data akan langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lainnya. Sehingga data tersebut dapat mengalir lebih cepat sampai tujuan.
- Jenis topologi mesh ini adalah robust, yaitu bila terjadi gangguan di dalam koneksi komputer A dan komputer B dikarenakan adanya kerusakan pada kabel koneksi yang ada pada antara komputer A dan komputer B maka gangguan tersebut tidak akan menganggu koneksi yang ada pada komputer A dengan lainnya.
- Pada topologi mesh, security dan privacy dapat terjamin baik dikarenakan komunikasi yang terjalin di antara kedua komputer tidak bisa diakses dengan komputer lainnya.
- Mudah dalam hal mengidentifikasikan masalah masalah kerusakan yang terjadi antar jaringan komputer.
Kekurangan:
- Pada topologi mesh, membutuhkan kabel dan port I/O yang lebih banyak sehingga semakin banyak komputer yang ada di dalam jaringan topologi mesh maka tentu saja akan membutuhkan lebih banyak lagi kabel serta port I/O.
- Sulit dalam melakukan installasi serta konfigurasi dikarenakan setiap komputer harus terkoneksi langsung.
- Jaringan komputer yang menggunakan topologi mesh akan sangat banyak menggunakan kabel, sehingga tentu saja membutuhkan sebuah ruangan yang cukup besar ketika akan membangun jaringan komputer tersebut.
- Biaya yang diperlukan untuk perawatan topologi jaringan ini lebih banyak dibandingkan jaringan lainnya.
- Jaringannya yang tidak praktis.
5. Topologi Tree
Topologi Tree adalah salah satu topologi yang cukup banyak diterapkan pada jaringan komputer. Topologi ini bentuk geometris hampir mirip dengan pohon (tree). Dalam topologi Tree ada sebuah pada level teratas sebagai root yang menjadi pusat utama komunikasi bagi seluruh komputer lain saling terkoneksi dengannya.
Topologi tree atau sering diistilahkan sebagai topologi pohon adalah topologi jaringan komputer secara hirarki merupakan kombinasi dari topologi star dan bus. Jadi, untuk memahami topologi tree, maka perlu untuk memahami mengenai topologi star dan bus. Topologi star adalah salah satu topologi yang paling sering digunakan dalam pembangunan jaringan LAN. Dengan satu hub pusat terhubung ke beberapa komputer.
Koneksi ini memakai Topologi Peer To Peer (P2P). Lalu topologi yang berada dibawahnya terdapat satu atau lebih komputer yang dinamakan komputer central, komputer inilah yang menjadi pusat dari seluruh komputer di bawahnya yang membentuk topologi seperti Topologi Star.
Karakteristik Topologi Tree
Topologi tree memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Komunikasi antara Kelompok dilakukan melalui sebuah HUB.
- Adanya HUB Pusat, sebagai pusat data maupun kendali jaringan.
- Adanya pengelompokan Tingkat dalam Kelompok Jaringan yang berbentuk Topologi Star.
- Adanya Kabel Utama / Backbone sebagai penghubung Jaringan.
Bagaimana Cara Kerja Dari Topologi Tree?
Cara kerja dari topologi tree ini adalah dengan membentuk sebuah jaringan yang memakai sistem pohon bercabang. Di dalam topologi tree ada sistem yang bertingkat yang dipakai sebagai media interkoneksi antar sentral yang mana didalam interkoneksi tersebut terdapa hierari yang berbeda. Komputer client ini dikelompokan dengan memakai topologi star, lalu setiap kelompok topologi star ini akan saling dikoneksikan dengan memakai metode pada topologi BUS.
Dalam menghubungkan setiap kelompok jaringan star ini memakai HUB yang terhubung dengan kabel utama yang disebut dengan backbone. Misal data dari kelompok jaringan 1 akan dihubungkan dengan kelompok jaringan no 2 maka data dari kelompok jaringan 1 ini akan melewati HUB kemudian akan diteruskan ke backbone dan menuju kelompok jaringan no 2. Jadi aliran data pada komputer dalam topologi pohon ini tidak terkirimkan secara langsung melainkan harus melewati HUB dahulu.
Kelebihan Dan Kekurangan Topologi Tree
Seperti biasa, topologi tree memiliki kelebihan dan kekurangan seperti topologi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari topologi tree, antara lain :
Kelebihan:
- Topologi Tree merupakan topologi yang terbaik untuk jaringan komputer yang besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star tidak cocok untuk skala seluruh jaringan. Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang mudah diatur.
- Topologi tree memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point.
- Semua komputer pada model topologi tree ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
- Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasan lalu lintas siaran yang diinduksi topologi jaringan bus.
- Jenis topologi tree ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
Kekurangan:
- Topologi pohon ini memiliki ketergantungan secara menyeluruh terhadap HUB, jika terjadi kerusakan pada HUB maka seluruh jaringan akan terganggu.
- Komunikasi antar komputer dalam satu jaringan tidak bisa dilakukan secara langsung melainkan harus melewati HUB sehingga data mengalir sedikit lebih lambat.
- Topologi pohon ini terbilang sulit dalam perawatannya karena banyak perancangan node.
Demikianlah penjelasan mengenai topologi jaringan yang mana juga menyangkut tentang karakteristik, cara kerja, serta kelebihan dan juga kekurangan dari masing-masing jenisnya. Dari artikel ini kita semua bisa tahu bahwa ada banyak jenis topologi yang bisa digunakan dalam membangun sebuah jaringan. Kita juga bisa tahu mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis topologi jaringan tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua dan terima kasih sudah membaca.
Source :